Selasa, 14 Mei 2013

TUGAS PENGANTAR PENDIDIKAN


Analisis Komponen-Komponen  Yang Ada Di Sekolah
                                                               SMK REFORMASI PLUS
Visi        : Unggul Dalam Prestasi Berdasarkan Iman Kristen
Misi       :
1.         1.        Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif,  berpusat pada Allah (Theo Centric).
2.          Meningkatkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah, baik guru, pegawai maupun siswa (Full of Spirit to get the Achievement).
3.          Meletakkan dasar pemahaman iman Kristen yang kokoh dan menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran Kristen yang berdasarkan Alkitab (Sola Scriptura).
4.          Mendorong penggunaan bahasa inggris oleh semua warga sekolah dalam percakapan0percakapan informal sehari-hari  di sekolah baik secara lisan maupun tulisan (Listening, Speaking, Writing & reading)
5.          Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga dan kelompok yang berkepentingan dengan sekolah (Partisipation Managment).
6.          Menghasilkan output yang bermutu sesuai bidang keahlian secara mandiri, tangguh dan mampu bersaing dalam era globalisasi.

Komponen-komponen Yang Ada Di Sekolah (SMK Reformasi Plus) Sebagai Suatu Sistem :
1.          Raw Input (Bahan Mentah)
Raw input (bahan mentah) adalah siswa baru. Penerimaan siswa baru di SMK Reformasi Plus dimulai dengan pendaftaran kemudian diadakan seleksi oleh panitia. Calon siswa akan mengikuti tes berupa tes tertulis untuk penetapan jurusan. Mata pelajaran yang di uji terdiri dari Agama, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Ilmu pengetahuan umum, Ilmu Pengetahuan Alam dan tentu saja mata pelajaran kejuruan dasar pertanian dan perikanan. Hasil tes tertulis itu akan dilihat oleh panitia untuk menentukan jurusan bagi siswa. Jika nilai pelajaran dasar pertanian yang tertinggi pada tes tertulis maka siswa tersebut dimasukkan dalam jurusan pertanian. Begitu juga jika nilai pelajaran dasar perikanan pada tes tertulis maka siswa tersebut dimasukkan dalam jurusan perikanan. Siswa yang dinyatakan lulus/diterima harus mendaftar ulang dan mengikuti masa orientasi sekolah (MOS) di sekolah. Materi-materi yang diajarkan di MOS disepakati dalam rapat bersama.  Setelah MOS, maka siswa tersebut resmi menjadi warga sekolah dan berhak mengikuti kegiatan belajar-mengajar di sekolah serta berkewajiban untuk taat terhadap peraturan sekolah. Siswa-siswi tersebut akan diproses melalui mekanisme yang ada di sekolah sehingga akhirnya menjadi output yang bermutu di lingkungan masyarakat.

2.          Instrumental Input (Masukan Instrumen)
Instrumental input terdiri dari kepala sekolah, guru/pendidik, administrasi sekolah, kurikulum, anggaran pendidikan, prasarana dan sarana. Jumlah guru yang ada di SMK Reformasi Plus sebanyak 16 guru. 2 guru menangani mata pelajaran kejuruan perikanan, 2 guru maata pelajaran kejuruan pertanian dan sisanya adalah guru mata pelajaran lainnya yang di ajarkan di SMK tersebut. Di sekolah ini, masih kekurangan guru pada beberapa mata pelajaran umum sehingga ada guru yang membawa 2 mata pelajaran sekaligus.
Untuk kurikulum masih terdapat kekurangan karena orang yang bekerja sebagai wakasek kurikulum bukan lulusan dari pendidikan guru sehingga banyak hal yang masih ia pelajari dan perbaiki. Begitupun dengan administrasi sekolah.
Fasilitas yang dimiliki SMK Reformasi Plus adalah gedung sekolah, ruang kelas atau ruang belajar, ruang kepala sekolah, ruang guru, perangkat kurikulum,  kebun sekolah dan  lab komputer.
Namun, fasilitas  seperti kebun sekolah dan lab komputer belum digunakan secara maksimal. Air menjadi kendala utama untuk mengelola kebun sekolah dan belum adanya teknisi komputer dan guru TIK membuat lab komputer hanya sesekali saja digunakan.

3.          Environmental Input (Masukan Lingkungan)
Environmental input terdiri dari alam, sosial, ekonomi, kebudayaan, keamanan dan lingkungan sekitar.
Keadaan alam dimana sekolah ini ada cukup kering dan kekurangan air. Hal ini menyebabkan sekolah tidak bias memberikan praktek kerja lapangan (PKL) di sekolah sendiri. Karenanya, untuk melaksanakan PKL, sekolah bekerjasama dengan BBIS (Balai Benih Ikan Sentral) untuk jurusan perikanan  dan Balai Pembibitan di Nunbees juga BIP-Noelbaki untuk jurusan pertanian.
Keadaan ekonomi keluarga siswa di sekolah ini adalah menengah ke bawah.

4.          Output
Output yang dihasilkan SMK Reformasi plus umumnya memilih untuk langsung bekerja baik di bidang pertanian-perikanan sesuai jurusan masing-masing atau bidang lainnya. Ada pula yang melanjutkan kuliah.

Hambatan-hambatan yang terdapat di sekolah umumnya ada pada komponen instrumental input dan environmental input. Kurikulum, alat, media dan  fasilitas untuk jurusan pertanian dan perikanan yang belum memadai membuat sebagian besar output yang dihasilkan kurang bermutu. Faktor alam dan ekonomi keluarga juga menentukan output yang dihasilkan kurang bermutu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar