Senin, 22 April 2013

SEBUAH TULISAN YANG MEMBERKATI

Hari ini saya pulang kuliah sedikit cepat dari biasanya. Waktu istirahat di rumah di pakai untuk membuka sosial media dan sedikit bermalas-malasan karena beberapa minggu ini otak saya sedikit capek mengerjakan tugas-tugas kuliah dan pekerjaan di sekolah.
Waktu sedang melihat twitter tiba-tiba hp saya berbunyi, ada sms masuk dari sahabat karib saya. SMSnya kira-kira begini : "Lon, coba buka blognya A..N.. (sensor), sebut saja AB. Ketik pergumulan relasi.... :( semoga di berkati!!"
Sedikit berpikir, wah ada apa ini?? Saya tahu sahabat saya menyukai si AB ni. Mungkinkah ada sesuatu yang istimewa di sana??? (sedikit bergaya Feni Rose)
Karena penasaran akhirnya saya masuk ke google, ketik pergumulan relasi dan akhirnya dapatlah blog si AB ini.
Membaca secara perlahan karena sedikit mengantuk. Tapi, kalimat awalnya membuat saya sedikit terhenyak, Dia mengawali tulisannya dengan menyebut sebuah kamp kerohanian yang kami ikuti bersama sekitar 5 tahun lalu. Mata yang sedikit mengantuk menjadi terang kembali. Kata demi kata, kalimat demi kalimat pun saya baca dengan teliti.

Tulisan itu bercerita tentang bagaimana dia memulai pendekatan dengan orang yang dia sukai sampai akhirnya mereka berdua berjalan bersama sebagai sepasang kekasih. Ia juga menceritakan bagaimana pergumulan yang dihadapi dan apa saja kerinduan yang Tuhan tanamkan dalam diri mereka (ia menyebutnya interupsi Tuhan) dalam pelayanan dan misi mereka. 
Interupsi Tuhan inilah yang akhirnya membuat mereka mengambil suatu keputusan yang sangat sulit (bagi saya sebagai pembaca) dan pastinya menyakitkan bagi mereka berdua. Mereka memilih untuk lebih mengasihi Tuhan dan menaati kehendak Tuhan. Mereka memilih untuk berpisah.
Saya sempat menangis dan sedih. Sangat terharu karena saya juga termasuk orang yang mengagumi pasangan ini. Mereka berdua sama-sama mengasihi Tuhan dan terlibat dalam pelayanan.
Tapi, ketika mereka kembali menggumuli panggilan Tuhan dalam hidup mereka, akhirnya mereka dapati kalau visi dan misi yang Tuhan berikan bagi mereka berbeda. Panggilan Tuhan lebih utama dalam hidup mereka.
Sebuah kutipan yang menarik dari tulisan ini adalah :
                 "Aku telah memberikanmu dan seluruh perasaanku untukmu kepada Allah. Ia yang akan     mengerjakan apapun yang Ia inginkan" ~ Jim Elliot

 Apapun yang kita rasakan kepada orang lain, entah itu marah, kecewa, rasa sayang dan mencintai atau apa pun, taruhlah semuanya di hadapan Tuhan. Dan percayalah apa yang akan ia kerjakan selanjutnya dalam hidup kita baik adanya.

Saya belajar bahwa sebuah hubungan yang ideal adalah menyertakan Tuhan di dalamNya. terus meminta Tuhan untuk membukakan apa yang menjadi kehendakNya dalam hidup kita. Dan kalau pun kehendak Tuhan itu berbeda dengan apa yang kita inginkan, di situlah ketaatan kita dituntut.
Saya sebagai orang yang terus menggumuli dan menanti seorang pria sebagai pendamping hidup saya di ajar lewat tulisan ini untuk terus bertanya kepada Tuhan. Menaruh  perasaan suka saya kepada seseorang di hadapan Tuhan. Dan Ia akan mengerjakannya untuk saya. 
Dan yang paling penting, saya terus diingatkan bahwa kehendak Tuhan itu lebih penting dan lebih utama dari segala hal. Berhadapan dengan siapa saja (pacar, orang tua, anak, saudara, keluarga, sahabat, bos) dan apa saja (tugas, pekerjaan, pelayanan, harta), kehendak Tuhan harus di atas semuanya itu, apa pun resiko yang akan kita hadapi.

Terimakasih Tuhanku, sudah mengajarkan saya malam ini. terus bimbing dan tuntun saya agar terus melihat dan peka terhadap setiap kehendakMu dalam kehidupan ini :)