Minggu, 12 Mei 2013

DON’T WORRY, BE A BETTER WOMAN (18/Mei/2012)


“Sudah kerja di mana dek/kak?”
“Sekarang lagi jalan (baca : pacaran) dengan siapa?”
Itulah 2 pertanyaan diagnostik (kayak mau PI metode EE) yang dilontarkan kebanyakan orang ketika bertemu dengan saya sejak menjabat sebagai seorang alumni. Pertanyaan terakhir lebih sering dipertanyakan ketika mereka tahu kalau saya sudah bekerja. Sebagai anak Tuhan, saya mengimani bahwa setiap kejadian pasti ada maksud Tuhan di dalamnya. Itu pula yang membuat saya berpikir sebenarnya apa maksud Tuhan ketika orang-orang menanyakan hal tersebut. Dan sayapun mendapati 3 hal menarik :
1.         Kuatir vs IMAN
Saya sudah melewati bab 11 buku Pembinaan Dasar (PD) bersama 3 KTB yang saya pimpin. Dan, setiap pada pertanyaan nomor 8, saya selalu menekankan pada adik-adik KTB untuk terus berdoa, tidak kuatir dan membuka diri. Beberapa waktu yang lalu, saya kembali membahas bab tersebut dengan KTB Real. Sampai pada nomor 8 kembali saya menekankan kepada mereka hal tersebut. Tetapi, saya terkejut sendiri dengan apa yang saya katakan “di umur kalian mungkin belum kuatir tapi di umur saya pasti ada rasa kuatir, apalagi kita sebagai seorang wanita”. 2 AKTB sayapun tertawa mendengar hal tersebut da berkata “Betul kak”. Pulang ke rumah, saya berpikir kembali “benarkah saya juga kuatir?” dan menjawab sendiri “ ya, sedikit banyak”.  Saya menyadari dan mengakui terkadang saya menghindari  orang-orang yang mungkin akan bertanya pertanyaan kedua tadi agar tidak kepikiran dan kuatir ketika melihat sekeliling. Banyak teman-teman seangkatan yang sudah menikah atau paling tidak sudah memiliki pacar, sedangkan saya belum apa-apa. Walaupun sedikit, rasa kuatir itu pasti ada.
Tapi, syukur kepada Tuhan yang mengingatkan saya tentang pengalaman kakak-kakak rohani. Tuhan memberikan teman hidup kepada mereka dengan cara yang unik, di saat yang tepat dan dengan orang luar biasa. Ini mengajarkan dan terus mengingatkan saya bahwa Tuhan memahami kebutuhan bukan keinginan. Ia tentunya akan memberi pasangan itu pada waktu yang tepat menurut-Nya. Perlu iman dalam hal ini. Itu sebabnya saya menulis iman di atas dengan huruf kapital. Iman yang besar dan tidak mudah goyah ketika melihat keadaan sekeliling.
“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah “ (Ibrani 11 : 6a).

2.         Be a Better Woman
Di masa penantian akan pasangan hidup banyak hal yang bisa kita kerjakan, untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain. Sepanjang penglihatan saya lebih banyak yang sibuk dengan hal-hal duniawi, termasuk sibuk mencari seseorang dengan caranya sendiri.
Dalam buku Lady in Waiting dikatakan bahwa di masa penantian bukanlah bagaimana menemukan pria yang tepat tapi bagaimana menjadi wanita yang tepat. Dan salah satu cara agar kita menjadi wanita yang tepat adalah dengan melayani. Mengapa saya hanya menulis melayani? Karena begitu banyak alumni yang memakai alasan sibuk sehingga tidak terlibat dalam pelayanan. Dengan pelayanan yang di kerjakan (PKTB, pemuda, GSM, majelis, dll) mengarahkan hati kita hanya pada Tuhan, membentuk karakter kita lebih menyerupai Kristus dan semakin mengenal Allah juga beriman kepada-Nya.
Banyak lagu sekuler yang bercerita tentang cinta mengajarkan untuk menjadi yang terbaik itu jika sudah diberikan seseorang. Dan menjadi yang terbaik itu bukan untuk Tuhan tapi untuk orang yang kita cintai.  Tapi, dalam  Matius 6 : 33  dikatakan “ Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Kerajaan Allah lebih bernilai dan berharga dibandingkan hal-hal lain. Mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya yaitu dengan melayani, menjadi murid yang setia baru Tuhan akan menambahkan. Kita diajarkan untuk menjadi yang terbaik sebelum di berikan. Menjadi yang terbaik bagi Allah tentunya.

3.         Memilih yang Terbaik
Saya masih sendiri alias jomblo bukan karena tidak ada yang suka dengan saya atau bahasa kasarnya tidak laku (ini untuk menepis anggapan beberapa orang, hehe) tapi karena saya harus memilih yang terbaik. Saya mempunyai prinsip walaupun kedengarannya sedikit kasar : ketika memilih ikan/sayur di pasar saja atau barang seperti baju dll, kita pasti memilih yang terbaik apalagi pasangan hidup yang akan menemani kita seumur hidup dalam sakit atau sehat, suka atau duka.
Banyak anak Tuhan yang akhirnya jatuh dalam dosa dan tidak lagi bertumbuh secara rohani karena kebebasan memilih yang diberikan Tuhan dipergunakan dengan salah. Itulah yang membuat saya sedih dan semakin jeli memilih teman hidup. Ingat, bahwa 2 keputusan terpenting dalam hidup adalah menerima Yesus Kristus sebagai Juruslamat pribadi dan memilih teman hidup!. Paulus  dalam 2 Korintus 6 : 14 mengingatkan kita untuk mencari pasangan yang seimbang. Seimbang dalam iman, pengenalan akan Tuhan, karakter, dll (silahkan ditambahkan sendiri).
Dalam doa untuk teman hidup ini, selalu saya katakan “ Tuhan, jika  aku jatuh cinta pada seseorang maka aku ingin agar cintaku padaMu tidak tergoyahkan. Aku ingin pria yang Engkau pilihkan membuatku semakin mencintaiMu. Dan lewat hubungan kami orang lainpun memuliakan Engkau. Bentuklah kami agar semakin indah di hadapanMu”.

Itu 3 hal yang saya dapatkan dari pertanyaan orang-orang tentang teman hidup. Jika teman-teman mendapatkan hal lain, tolong di share. Dan akhirnya, sebagai  penutup saya ingin mengutip sebuah kalimat yang tertulis di buku saat teduh saya tahun lalu (tidak tahu dikutip dari mana,hehe)
“Kita tidak tahu apa yang dimiliki hari esok, tapi kita tahu siapa yang memegang hari esok.
Jadi, percayalah pada Pemegang Hidup ini karena Dia tentunya lebih tahu apa yang baik
 bagi kita di hari esok”.
So, don’t worry, be a better woman.

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberkan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yer 29 : 11)
Tuhan Yesus memberkati.
^_@




Sebuah SMS dari teman“ Jangan pernah takut dengan masalah jodoh karena tulang rusuk tak mungkin tertukar” hehe..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar