1.
Pengertian
TAWG
Setelah KTB, kita banyak mendengar
istilah-istilah asing seperti sate (saat teduh), PI, PA, Bible reading. Nah,
sekarang TAWG lagi. Apa lagi ini??
TAWG merupakan singkatan dari Time Alone With
God. Kalau diterjemahkan lurus berarti
waktu sendiri bersama Tuhan. Waktu kita hanya berdua dengan Tuhan dan mendengar
Dia.
2.
Tujuan
TAWG
· Belajar melihat sesuatu yang
dihadapi dari sudut pandang Allah.
Ini
yang paling susah, melihat dari sudut pandang Tuhan. Ketika kita menghadapi
masalah, kita sering melihatnya dari sudut pandang kita tanpa peduli apa tujuan
Allah sebenarnya dalam masalah itu. Terkadang kita seperti Petrus dalam Mat
16:22, menjadi lebih bijaksana dari Yesus pada saat menderita. Kita sering
bertanya kepada Tuhan “kok saya mengalami ini, Tuhan?? Mengapa??”
Saya
pernah mengalami ini, merasa lebih bijaksana dari Tuhan. Ketika AKTB saya punya
banyak alasan untuk tidak ber-KTB, sepertinya tidak menunjukkan pertumbuhan
padahal sudah lama dibina. Ini membuat saya membandingkan-bandingkan AKTB saya
dengan orang lain. Membuat saya bertanya kepada Tuhan, “kok, saya dikasih AKTB
seperti ini??” Kemudian saya melaksanakan TAWG dan membaca dari 1 Samuel 3:1-21
tentang Samuel dipanggil. Saya sangat terkesan dengan sikap Eli ketika Samuel
memberitahukan hukuman Allah kepada keluarganya. Ia menjawab Samuel “Dia Tuhan,
biarlah diperbuatNya apa yang dipandangNya baik”. Dia Tuhan : Dia berhak buat
apa saja dalam hidup saya, Dia yang berkuasa. Dia lebih tahu apa yang baik
dalam hidup saya. Ketika saya merefleksikan lebih dalam lagi tentang AKTB, saya
mendapati bahwa Tuhan tengah melatih kesetiaan, ketekunan dan kesabaran saya
lewat sikap-sikap mereka. Dan waktu saya mencoba menuliskan kelebihan-kelebihan
mereka. Ternyata banyak kelebihan mereka merupakan kekurangan saya. Itu membuat
saya lebih bertumbuh lagi. Saya yang kurang peka ditegur dengan karakter AKTB
yang peka dan sensitif dengan apa yang dialami orang lain. Saya yang sedikit
malas ditegur dengan dengan sikap AKTB yang pekerja keras. Dan, saya sangat
bersyukur kepada Tuhan karena mengijinkan mereka ada dan menjadi bagian dari
hidup saya.
Lewat
TAWG, kita menjadi lebih mengerti maksud Tuhan dalam setiap hal yang dialami.
· Untuk memelihara persekutuan dengan
Allah Bapa
Ketika
melayani di kampus, kita menjadi orang yang sangat sibuk sekali. Harus belajar
dan melayani. Urus KTB, persiapan PB, mau ujian, buat laporan praktikum, kerja
tugas, dll. Karena kesibukan ini, kadang kita tidak menikmati saat teduh,
kehidupan doa asal-asalan dan akhirnya kita melayani hanya sebagai kewajiban,
bukan sebagai ungkapan syukur lagi.
Jika
persekutuan dengan Allah baik, hpdT kita baik maka motivasi dalam pelayananpun
akan tetap terjaga. Kita melayani hanya untuk menyenangkan hati Tuhan dan memuliakan
Dia saja. Jika persekutuan dengan Allah renggang, hpdT tidak dinikmati dan
terasa kering, sate bolong-bolong, kehidupan doa asal-asalan, maka sedikit demi
sedikit motivasi pelayanan kitapun akan bergeser. Bukan untuk menyenangkan hati
Allah tapi orang lain. “Saya buat ini supaya tidak dimarahi kakak-kakak
pendamping dan tidak ditanya lagi oleh ketua”
Jika
mengalami hal tersebut dalam pelayanan nanti, ambillah waktu untuk menyendiri
dengan Tuhan agar persekutuan kita denganNya diperbaiki dan dengan demikian
motivasi pelayananpun dimurnikan kembali.
Tuhan
Yesus dalam pelayananNyapun punya waktu menyendiri dengan Allah. dalam Lukas
4:42 dan 5:16, dikatakan bahwa Yesus pergi ke tempat-tempat sunyi dan berdoa.
Dia menyingkir dari orang banyak yang mengikut Dia, meninggalkan pelayananNya
sejenak untuk menyendiri dengan Allah Bapa agar persekutuanNya dengan Allah
tetap baik dan terpelihara. Dengan demikian, Ia dapat melaksanakan tugasNya
dengan baik dan untuk kemuliaan Bapa saja.
· Untuk mencari kehendak Allah dan
bimbinganNya
Lukas
6:12 “Pada waktu itu, pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman
ia berdoa kepada Allah”. Tuhan Yesus sebelum memilih 12 muridNya, Ia berdoa semalam-malaman.
Sebelum membuat suatu keputusan besar, Ia meminta bimbingan kepada Allah Bapa.
Ini
juga menjadi pelajaran bagi kita untuk mengambil suatu keputusan.. Libatkanlah
Ia dalam hal sekecil apapun. Tanyalah kepada Allah apakah yang mau kita buat
sesuai tidak dengan kehendakNya.
· Agar mengalami kekuatan dalam
melaksanakan tugas yang sudah Allah berikan
Tuhan
Yesus memberikan teladan yang sempurna dalam segala hal termasuk dalam TAWG.
Sebelum memulai pelayanan (Lukas 4:1), Ia menyendiri dan berpuasa di padang
gurun selama 40 hari agar Ia mendapat kekuatan dalam pelayananNya. Selama
pelayananNya pun, Ia mempunyai waktu untuk menyendiri bersama Allah karena Ia
tahu Iblis akan selalu mencoba untuk membuat Ia jatuh dalam dosa. Dengan
menyendiri bersama Allah, Ia mendapat kekuatan untuk melaksanakan tugas yang
Allah berikan. Hampir akhir pelayananNya di dunia dan hendak melaksanakan karya
penebusan bagi kita, Ia mempunyai waktu menyendiri dan berdoa kepada Bapa. Pada
waktu berdoa di taman Getsemani, ia menjadi ketakutan karena akan berpisah
dengan Allah Bapa yang selalu memberikan kekuatan kepadaNya. Seorang malaikat datang dan memberi kekuatan
kepadaNya untuk melaksanakan karya penebusan itu (Lukas 22 :43).
Tujuan utama dari
TAWG adalah agar kita lebih dekat dengan
Allah. Pikiran, hati dan seluruh diri kita lebih terfokus kepada Allah.
3.
Manfaat
TAWG
·
Membuat kita peka terhadap
kehendak-kehendak Allah
·
Membuat kita lebih taat kepada Allah dan
percaya serta beriman kepadaNya
4.
Waktu
yang Tepat dalam Pelaksanaan TAWG
Dari tujuan tadi, maka waktu yang tepat untuk
melaksanakan TAWG :
·
Ketika mau mengambil keputusan
·
Ketika hpdT kita mulai renggang dan
motivasi pelayanan tidak murni
·
Ketika mau dan sedang mengerjakan
pelayanan yang Tuhan percayakan
Tidak
ada kata akhir dari melayani karena bagi setiap orang yang sudah diselamatkan
Allah, melayani tidak kenal pensiun, kecuali kalau sudah meninggal.
Semakin
kita sibuk justru waktu kita bersama Allah juga harus semakin banyak. kalau
bisa minimal 1x sebulan. Jangan takut
untuk kehilangan waktu. Marthen Luther berkata bahwa ada begitu banyak pekerjaan
yang harus dilakukannya dalam sehari sehingga ia harus menghabiskan waktu 4 jam
untuk berdoa. Ia membuktikan bahwa waktu yang dipakai bersama Allah tidak
pernah memperpendek waktunya untuk bekerja justru memperbanyak. Sebab Allah
mempertajam pikirannya, menenangkan kecemasannya, memperkuat daya ingat dan
memungkinkan dia untuk bekerja lebih efisien.
5.
Bagaimana ber-TAWG
·
Cari tempat yang sunyi, kalau bisa hp
dimatikan agar tidak terganggu
·
Menenangkan diri dari pikiran-pikiran
(bisa dengan pejamkam mata, bernyanyi atau mencatat setiap hal yang ada di
pikiran)
·
Berdoa (juga doakan dengan jujur apa
yang kita catat tadi)
·
Bersyukur untuk setiap berkat Tuhan
selama 1 tahun/semester/bulan/minggu (kalau bisa dicatat)
·
Pengakuan dosa. Hal yang menghambat kita
untuk mendengarkan Tuhan adalah dosa. Karena itu, saya biasanya menulis
dosa-dosa saya sekecil apapun. Minta Tuhan untuk mengingatkan agar kita dapat
mengakuinya dihadapan Tuhan.
·
Baca
dan renungkan Firman Tuhan (catat)
·
Doa respon.
·
Melihat ulang catatan kita. Bagian ini untuk me-review apa yang kita lakukan
selama bersendiri dengan Allah. Ada banyak pengalaman baru: penemuan kembali
bagaimana berdoa, bagaimana sudut pandang lain dari ayat-ayat Firman Tuhan,
pembaharuan emosi, keinginan untuk merubah kebiasaan, dll.
·
Doa penutup
Selamat Menikmati Persekutuan Bersama Tuhan
*Berbagai Sumber
belajar menulis_loniwati
dibawakan pada regenerasi bp pmk mipa, juli 2009
terimakasih sudah mau berbagi :))
BalasHapus